Nggak terasa, sebentar lagi
Jakarta akan merayakan ulang tahun ke 490 yang jatuh pada tanggal 22 Juni. Pastinya
travelers nggak asing dong dengan makanan khas Jakarta, kerak telor yang sering dijajakan oleh pedagang saat
event Jakarta Fair (Pekan Raya Jakarta). Jangan cuma bisa merasakan lezatnya kerak telor, tapi kamu juga harus tahu soal asal mula terciptanya kerak telor. Simak bareng Pegipegi, yuk!
DISEBUT OMELET BETAWI
Bentuknya yang seperti omelet, tak jarang kerak telor kerap disebut omelet Batavia. Bahan telurnya ada dua, yaitu beras ketan dan telur bebek/telur ayam. Supaya rasanya makin nikmat, kerak telor juga diberi campuran rempah-rempah sebagai penyedap.
Kerak telor dimasak menggunakan wajan. Saat kerak telor sudah setengah matang, kerak telor pun dibalik dan dibiarkan terkena bara api sambil dikipasi. Ketika agak kering dan matang, barulah kerak telor disajikan dengan serundeng yang berasal dari kelapa parut, juga bawang goreng.
SUDAH ADA SEJAK ZAMAN PENJAJAHAN BELANDA
Ketika zaman penjajahan Belanda dahulu, kerak telor tercipta secara nggak sengaja karena hasil coba-coba sekawanan orang Betawi yang tinggal di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Jakarta yang dulu terkenal dengan nama Batavia memiliki banyak pohon kelapa, sehingga para warga memanfaatkan buah kelapa untuk memasak beragam makanan, salah satunya kerak telor.
Sekitar tahun 1970, warga Betawi baru mulai berani menjajakan kerak telor di kawasan Tugu Monas. Makanan ini menjadi daya tarik yang membuat wisatawan berdatangan ke Jakarta. Bahkan, kerak telor pun menjadi makanan kaum elite.
CUMA MUNCUL SETAHUN SEKALI